Allah telah mengutus para Rasulnya ke dunia ini sebagai Basyiroh (pemberi peringatan), memberi kabar gembira bagi mereka yang taat kepadaNya dengan surgaNya yang kekal, dan memberi peringatan hambaNya tentang adzab dan Neraka jahim, Rasul kita Muhammad penutup risalah Ilahi, adalah salah satunya belia diutus sebagai rahmat bagi seluruh sekalian alam, dan tujuan diutusnya beliau untuk menyempurnakan akhlak yang baik. Sebagaimana beliau pernah bersabda yang artinya: “Tidaklah aku diutus (kecuali) untuk menyempurnakan akhlak yang mulia”.
Allah telah membekali para rasulNya dengan mu’jizat yang terkadang diluar akal sehat kita, yang kita wajib mengimaninya, begitu pula Nabi Muhammad Allh telah memberinya mu’jizat yang berupa Al Qur’an, yang mana merupakan kitab terakhir yang Allah turunkan kepada Rasul terakhirnya. Dan Allah telah berjanji akan selalu menjaga keaslian Al Qur’an seperti dalam firmanya yang artinya:
“Sesungguhnya kamilah yang telah menurunkan Al Qur’an (Adz dzikr) dan kami sendiri yang akan menjaganya” (Al Hijr:9). Allah akan senantiasa menjaga kitabNya dari pengurangan, penambahan maupun hilangnya satu huruf dalam Al Qur’an dengan adanya para Huffadzul Qur’an(para hafidz atau penghafal Al Qur’an).
Berapa lama kita membaca Al Qur’an?? Berapa kali kita membacanya dalam sehari? Wahai saudaraku!! Sadarlah kita selama ini jauh dari Al Qur’an, atau bahkan kita hanya membacanya saat kita kecil??!! Wahai saudaraku luangkanlah waktumu sedikit pada hari ini untuk membacanya, karena Allah telah jadikan Al Qur’an itu sebagai obat dikala kita sedih sebagai petunjuk dan rahmat sebagaimana Allah telah berfirman yang berarti:
“Hai manusia sesungguhnya telah datang kepadamu pelajaran dari Rabbmu dan penyembuh bagi penyakit(yang berada) dalam dada dan petunjuk, serta[...] rahmat bagi orang-orang yang beriman”.(Yunus:57).
Tidakkah kita perhatikan apa isi Al Quran dan menghayatinya?? Padahal Allah telah menyuruh kita dalam firmanNya, yang artinya:
“Maka apakah merika tidak memperhatikan apa yang terkandung dalam Al Qur’an itu kalau seandainya Al Qur’an itu bukan dari sisi Allah tentulah akan terdapat perbedaan atau pertentangan yang banyak di dalamnya”.(An Nisa’:82).
Dari ayat di atas kita dapat simpulkan, bahwa tidak hanya dengan lidah saja kita membacanya, akan tetapi hati kita turut memperhatikan dan memikirkan arti dan maksud yang terkandung dalam ayat-ayat yang dibacanya, dan hal itu akan mendorong kita untuk mengamalkan isi Al Qur’an tersebut, dan disebutkan pula dalam Al Qur’an bahwasanya diantara sifat-sifat orang yang beriman adalah mereka yang bergetar hatinya disaat membaca atau mendengar lantunan ayat-ayat Al Qur’an, Allah berfirman:
“Sesungguhnya orang-orang yang sempurna imanya adalah mereka yang apabila disebut nama Allah bergetar hatinya dan apabila dibacakan kepadanya mereka ayat-ayatNya, bertambahlah iman mereka”.(Al Anfal:2)
Dan salah satu hikmah diturunkanya Al Qur’an adalah, memudahkan kita untuk menghafalnya dan mempelajarinya, Allah berfirman:
“Dan sesungguhnya kami telah mudahkan Al Qur’an untuk pelajaran, maka adakah orang yang mengambil pelajaran?(Al Qomar:17)
Sebagaimana yang kita ketahui, bahwasanya Al Qur’an adalah kalamullah (firman Allah) yang diturunkan kepada RasulNya, penutup para nabi yaitu Muhammad- yang diawali dan ditutup dengan An Naas, yang membacanya adalah berniat ibadah. Jadi dari pengertian tadi, membaca Al Qur’an termasuk ibadah dan akan mendapat ganjaran dari Allah berupa pahala yang berlipat. Sebagaimana hadits yang diriwayatkan oleh Abdullah bin Mas’ud, bahwasanya Rasulullah- pernah bersabda: “Barang siapa membaca satu huruf dari Al Qur’an maka ia akan mendapatkan satu kebaikan, dan satu kebaikan tersebut akan dilipat gandakan menjadi 10 kali lipat, aku tidak mengatakan : Alif laam miim adalah satu huruf, akan tetapi, Alif satu huruf, laam satu huruf, mim satu huruf”(HR Tirmidzi).
Hadits ini menjelaskan tentang keutamaan membaca Al Qur’an, yang mana satu huruf bernilai sepuluh kebaikan, berarti tiga huruf bernilai tiga puluh kebaikan, dan begitu seterusnya, apabila seseorang membacanya maka setiap yang ia baca terdapat sepuluh kebaikan atau pahaladan ini merupakan nikmat yang sangat besar dan pahala yang melimpah telah terhitung di depan kita!! Maka hendaknya bagi seseorang itu untuk memperbanyak tilawatil Qur’an (membaca Al Qur’an) semampunya dan tidak mengharuskan dia untuk menghafal Qur’an keseluruhan, bacaan apa yang menurutmu mudah, walaupun yang kita hafal hanya surat Al Fatihah, Juz Amma, Juz Tabarrok dan surat-surat lainya, yang semua terdapat dalam Al Qur’an adalah kebaikan, sampai bahwa Rasulullah- telah mengabarkan kepada kita barang siapa membaca Qul huwallahu ahad maka ia seakan-akan telah membaca1/3 Al Qur’an, atau sama dengan 10 Juz..!!
Dan diantara keutamaan yang lain bagi orang yang yang membaca Al Qur’an adalah, bahwasanya Al Qur’an itu akan datang pada hari kiamat sebagai syafaat atau penolong bagi pemiliknya. Sebagaimana Rasulullah- telah bersabda: “Bacalah oleh kalian Al Qur’an, maka sesungguhnya ia(Al Qur’an itu akan datang pada hari kiamat sebagai syafaat(penolong bagi pemiliknya”(HR Muslim). Hadits ini menjelaskan tentang pahala membaca Al Qur’an, yang mana akan memberi pertolongan bagi pembacanya, memberi hujjah di hadapan Allah bahwa ia telah membacanya dengan mengharapkan pahala dariNya, dan tidak membacanya lantaran ingin dilihat dan dipuji oleh manusia, karena Rasulullah- telah memberi ancaman dalam sabda beliau: ”Al Qur’an dapat menjadi hujjah bagimu atau atasmu”. Maksudnya adalah bagi orang yang membacanya akan tetapi tidak beriman dengan kabar yang dibawa di dalamnya dan tidak mengamalkan apa yang dibacanya maka Al Qur’an itu akan membawa kesengsaraan baginya!! Dan bagi orang yang membaca Al Qur’an dan beriman kepadanya. Berita-berita yang dibawa Al Qur’an, maka Al Qur’an itu akan mendatangkan kebahagiaan baginya. Disebutkan pula dalam hadits Nabi “Sebaik-baik kalian adalah orang yang mempelajari Al Qur’an dan mengajarkanya”(HR Bukhori). Hadits in menjelaskan bahwa sebaik-baik manusia adalah orang yang mempelajari Al Qur’an secara lafdzi baik dengan cara membacanya dan menghafalnya, dan yang mengajarkanya kepada yang lain dengan tafsir Al Qur’an untuk mengetahui apa yang terkandung di dalamnya.
Dan keutamaan lain, sebagaimana hadits yang telah diriwayatkan oleh istri beliau Aisyah Rodiyallahuanha: “Orang yang membaca Al Qur’an dan yang mahir dalam bacaanya maka ia bersama malaikat yang mulia dan orang yang membaca Al Qur’an, ia terbata-bata saat membacanya, dan ia merasa berat membacanya maka ia mendapatkan dua pahala”(Mutaffaq ‘alaih). Hadits ini menjelaskan, orang yang mahir adalah orang yang membaguskan bacaan Al Qur’anya dan mentartilnya, maka ia bersama para malaikat-malaikat yang mulia, yang akan selalu mendo’akan kebaikan kepadanya, dan bagi orang yang membacanya terbata-bata dan ia merasa berat saat membacanya maka ia akan mendapatkan dua pahala, yang pertama adalah pahala membacanya dan yang kedua adalah kesungguhanya dan keseriusanya saat membaca Al Qur’an, akan tetapi kategori yang pertama lebih utama, karena membaca Al Qur’an dengan baik dan mempunyai keutamaan yang lebih, yaitu bersanding bersama malaikat-malaikat yang mulia, adapun yang kedua membaca Al Qur’an dengan terbata-bata maka baginya dua pahala. Dari hadits ini kita mengetahui betapa Maha pemurahnya Allah terhadap hambaNya yang senantiasa membaca Al Qur’an dengan memberinya pahala., jadi tidak ada yang dinamakan sebuah kerugian seseorang itu tidak mahir membaca Al Qur’an bagaimanapun alasanya.
Semoga Allah akan selalu menolong hambaNya dan memudahkan hambaNya untuk selalu membaca Al Qur’an dan beribadah kepadaNya dan menjadikan kita termasuk golongan yang pandai dan faham terhadap Al Qur’an yang merupakan undang-undang hidup umat manusia. Amiin.. wallahu a’lamu bisshowab.
Maro’ji:
1. Al Qur’an
2. Syarh Riadhush Shalihin
3. Mabahist fii’ulumil Qur’an
4. Ushulut Tafsir
(Buletin Al-Fawaid edisi:173)
Allah telah membekali para rasulNya dengan mu’jizat yang terkadang diluar akal sehat kita, yang kita wajib mengimaninya, begitu pula Nabi Muhammad Allh telah memberinya mu’jizat yang berupa Al Qur’an, yang mana merupakan kitab terakhir yang Allah turunkan kepada Rasul terakhirnya. Dan Allah telah berjanji akan selalu menjaga keaslian Al Qur’an seperti dalam firmanya yang artinya:
“Sesungguhnya kamilah yang telah menurunkan Al Qur’an (Adz dzikr) dan kami sendiri yang akan menjaganya” (Al Hijr:9). Allah akan senantiasa menjaga kitabNya dari pengurangan, penambahan maupun hilangnya satu huruf dalam Al Qur’an dengan adanya para Huffadzul Qur’an(para hafidz atau penghafal Al Qur’an).
Berapa lama kita membaca Al Qur’an?? Berapa kali kita membacanya dalam sehari? Wahai saudaraku!! Sadarlah kita selama ini jauh dari Al Qur’an, atau bahkan kita hanya membacanya saat kita kecil??!! Wahai saudaraku luangkanlah waktumu sedikit pada hari ini untuk membacanya, karena Allah telah jadikan Al Qur’an itu sebagai obat dikala kita sedih sebagai petunjuk dan rahmat sebagaimana Allah telah berfirman yang berarti:
“Hai manusia sesungguhnya telah datang kepadamu pelajaran dari Rabbmu dan penyembuh bagi penyakit(yang berada) dalam dada dan petunjuk, serta[...] rahmat bagi orang-orang yang beriman”.(Yunus:57).
Tidakkah kita perhatikan apa isi Al Quran dan menghayatinya?? Padahal Allah telah menyuruh kita dalam firmanNya, yang artinya:
“Maka apakah merika tidak memperhatikan apa yang terkandung dalam Al Qur’an itu kalau seandainya Al Qur’an itu bukan dari sisi Allah tentulah akan terdapat perbedaan atau pertentangan yang banyak di dalamnya”.(An Nisa’:82).
Dari ayat di atas kita dapat simpulkan, bahwa tidak hanya dengan lidah saja kita membacanya, akan tetapi hati kita turut memperhatikan dan memikirkan arti dan maksud yang terkandung dalam ayat-ayat yang dibacanya, dan hal itu akan mendorong kita untuk mengamalkan isi Al Qur’an tersebut, dan disebutkan pula dalam Al Qur’an bahwasanya diantara sifat-sifat orang yang beriman adalah mereka yang bergetar hatinya disaat membaca atau mendengar lantunan ayat-ayat Al Qur’an, Allah berfirman:
“Sesungguhnya orang-orang yang sempurna imanya adalah mereka yang apabila disebut nama Allah bergetar hatinya dan apabila dibacakan kepadanya mereka ayat-ayatNya, bertambahlah iman mereka”.(Al Anfal:2)
Dan salah satu hikmah diturunkanya Al Qur’an adalah, memudahkan kita untuk menghafalnya dan mempelajarinya, Allah berfirman:
“Dan sesungguhnya kami telah mudahkan Al Qur’an untuk pelajaran, maka adakah orang yang mengambil pelajaran?(Al Qomar:17)
Sebagaimana yang kita ketahui, bahwasanya Al Qur’an adalah kalamullah (firman Allah) yang diturunkan kepada RasulNya, penutup para nabi yaitu Muhammad- yang diawali dan ditutup dengan An Naas, yang membacanya adalah berniat ibadah. Jadi dari pengertian tadi, membaca Al Qur’an termasuk ibadah dan akan mendapat ganjaran dari Allah berupa pahala yang berlipat. Sebagaimana hadits yang diriwayatkan oleh Abdullah bin Mas’ud, bahwasanya Rasulullah- pernah bersabda: “Barang siapa membaca satu huruf dari Al Qur’an maka ia akan mendapatkan satu kebaikan, dan satu kebaikan tersebut akan dilipat gandakan menjadi 10 kali lipat, aku tidak mengatakan : Alif laam miim adalah satu huruf, akan tetapi, Alif satu huruf, laam satu huruf, mim satu huruf”(HR Tirmidzi).
Hadits ini menjelaskan tentang keutamaan membaca Al Qur’an, yang mana satu huruf bernilai sepuluh kebaikan, berarti tiga huruf bernilai tiga puluh kebaikan, dan begitu seterusnya, apabila seseorang membacanya maka setiap yang ia baca terdapat sepuluh kebaikan atau pahaladan ini merupakan nikmat yang sangat besar dan pahala yang melimpah telah terhitung di depan kita!! Maka hendaknya bagi seseorang itu untuk memperbanyak tilawatil Qur’an (membaca Al Qur’an) semampunya dan tidak mengharuskan dia untuk menghafal Qur’an keseluruhan, bacaan apa yang menurutmu mudah, walaupun yang kita hafal hanya surat Al Fatihah, Juz Amma, Juz Tabarrok dan surat-surat lainya, yang semua terdapat dalam Al Qur’an adalah kebaikan, sampai bahwa Rasulullah- telah mengabarkan kepada kita barang siapa membaca Qul huwallahu ahad maka ia seakan-akan telah membaca1/3 Al Qur’an, atau sama dengan 10 Juz..!!
Dan diantara keutamaan yang lain bagi orang yang yang membaca Al Qur’an adalah, bahwasanya Al Qur’an itu akan datang pada hari kiamat sebagai syafaat atau penolong bagi pemiliknya. Sebagaimana Rasulullah- telah bersabda: “Bacalah oleh kalian Al Qur’an, maka sesungguhnya ia(Al Qur’an itu akan datang pada hari kiamat sebagai syafaat(penolong bagi pemiliknya”(HR Muslim). Hadits ini menjelaskan tentang pahala membaca Al Qur’an, yang mana akan memberi pertolongan bagi pembacanya, memberi hujjah di hadapan Allah bahwa ia telah membacanya dengan mengharapkan pahala dariNya, dan tidak membacanya lantaran ingin dilihat dan dipuji oleh manusia, karena Rasulullah- telah memberi ancaman dalam sabda beliau: ”Al Qur’an dapat menjadi hujjah bagimu atau atasmu”. Maksudnya adalah bagi orang yang membacanya akan tetapi tidak beriman dengan kabar yang dibawa di dalamnya dan tidak mengamalkan apa yang dibacanya maka Al Qur’an itu akan membawa kesengsaraan baginya!! Dan bagi orang yang membaca Al Qur’an dan beriman kepadanya. Berita-berita yang dibawa Al Qur’an, maka Al Qur’an itu akan mendatangkan kebahagiaan baginya. Disebutkan pula dalam hadits Nabi “Sebaik-baik kalian adalah orang yang mempelajari Al Qur’an dan mengajarkanya”(HR Bukhori). Hadits in menjelaskan bahwa sebaik-baik manusia adalah orang yang mempelajari Al Qur’an secara lafdzi baik dengan cara membacanya dan menghafalnya, dan yang mengajarkanya kepada yang lain dengan tafsir Al Qur’an untuk mengetahui apa yang terkandung di dalamnya.
Dan keutamaan lain, sebagaimana hadits yang telah diriwayatkan oleh istri beliau Aisyah Rodiyallahuanha: “Orang yang membaca Al Qur’an dan yang mahir dalam bacaanya maka ia bersama malaikat yang mulia dan orang yang membaca Al Qur’an, ia terbata-bata saat membacanya, dan ia merasa berat membacanya maka ia mendapatkan dua pahala”(Mutaffaq ‘alaih). Hadits ini menjelaskan, orang yang mahir adalah orang yang membaguskan bacaan Al Qur’anya dan mentartilnya, maka ia bersama para malaikat-malaikat yang mulia, yang akan selalu mendo’akan kebaikan kepadanya, dan bagi orang yang membacanya terbata-bata dan ia merasa berat saat membacanya maka ia akan mendapatkan dua pahala, yang pertama adalah pahala membacanya dan yang kedua adalah kesungguhanya dan keseriusanya saat membaca Al Qur’an, akan tetapi kategori yang pertama lebih utama, karena membaca Al Qur’an dengan baik dan mempunyai keutamaan yang lebih, yaitu bersanding bersama malaikat-malaikat yang mulia, adapun yang kedua membaca Al Qur’an dengan terbata-bata maka baginya dua pahala. Dari hadits ini kita mengetahui betapa Maha pemurahnya Allah terhadap hambaNya yang senantiasa membaca Al Qur’an dengan memberinya pahala., jadi tidak ada yang dinamakan sebuah kerugian seseorang itu tidak mahir membaca Al Qur’an bagaimanapun alasanya.
Semoga Allah akan selalu menolong hambaNya dan memudahkan hambaNya untuk selalu membaca Al Qur’an dan beribadah kepadaNya dan menjadikan kita termasuk golongan yang pandai dan faham terhadap Al Qur’an yang merupakan undang-undang hidup umat manusia. Amiin.. wallahu a’lamu bisshowab.
Maro’ji:
1. Al Qur’an
2. Syarh Riadhush Shalihin
3. Mabahist fii’ulumil Qur’an
4. Ushulut Tafsir
(Buletin Al-Fawaid edisi:173)
Posting Komentar